Tae kwon-do merupakan salah satu cabang seni olahraga bela diri yang berasal dari Korea Selatan. 
Makna dari Taekwondo mempunyai arti yaitu :
Tae = kaki
Kwon = pukulan dengan tangan/tinju 
Do  = sistem/cara/seni
Arti 
kesuluruhan Taekwondo adalah : seni beladiri yang menggunakan kaki dan 
tangan sebagai senjata beladiri untuk menaklukan lawannya.
Menurut
 sejarah Tae kwon-do berkembang sejak tahun 37M. Pada masa dinasti 
Kogooryo di Korea. Masyarakat menyebutnya dengan nama berbeda, yaitu 
Subak, Taekkyon, taeyon. Tae kwon-do kerap dijadikan pertunjukan acara 
ritual yang dilakukan oleh bangsa Korea, bela diri Tae kwon-do menjadi 
senjata bela diri andalan para ksatria. Sejarah panjang Korea pada 
dinasti Chosun kuno, kerajaan Shila, dan dinasti Koryo pada masa 
kejayaannya.
Pada 
saat Korea merdeka pada tahun 1945 rakyat Korea berusaha mengembangkan 
Taekwondo yang merupakan seni bela diri tradisional Korea, sehingga 
Taekwondo diterima dan berkembang pesat diseluruh dunia.
WTF 
adalah suatu badan Federasi Taekwondo Dunia yang resmi berdiri pada 
tanggal 28 Mei 1973 sebagai Presiden adalah Kim Un Yong bermarkas di 
Kukkiwon (Seoul) Korea Selatan. WTF program resmi pertahanan nasional 
kalangan Polisi dan tentara. WTF beranggotakan lebih dari 186 negara
Kejuaraan Dunia pertama kali diadakan oleh WTF pada tanggal 25-27 Mei 1973 di Seoul diikuti oleh 18 Negara.
Tae 
kwon-do aliran WTF berkembang di Indonesia pada tahun 1975 yang membawa 
aliran ini adalah Mauritsz Dominggus yang datang ke Indonesia pada tahun
 1972 di Tanjung Priok, Jakarta Utara
Pada 
saat itu Tae kwon-do di Indonesia belum berkembang karena Bela Diri 
karate lebih dulu hadir di Indonesia seperti aliran Karate Shindoka 
beberapa pelatih diantaranya : Simon Kaihena – Jopi Yan Rainong – Hady 
Sugianto – William Giritz – Sukanda – Hasan Johan – Hendry Sanuri (Alm) - Drs.
 Rosid M. Siregar (Alm) – Mujiman (Alm) dan Harry Tomotala(Perguruan 
Karate PERKINO). Mereka tersebut bergabung dengan Mauritsz Dominggus 
berasal dari Ambon yang merupakan pemegang sabuk hitam Taekwondo yang 
belajar di Belanda dan membentuk perguruan dengan nama KATAEDO. Gabungan
 kata karate dan Tae kwon-do.
Pada 
tanggal 15 Juli 1974 atas saran Prof. Kim Ki Ha (Ketua Asosiasi Korea di
 Indonesia) KATAEDO di ganti nama Institut Tae kwon-do Indonesia 
(INTIDO). Pada saat itu Prof.Kim Ki Ha sebagai penasehat INTIDO dan atas
 saran beliaulah INTIDO dipertemukan dengan Duta Besar Korea Selatan dan
 beliau diutus ke Korea Selatan mengikuti sidang umum II WTF pada 
tanggal 27 Agustus 1975. Dan Prof.Kim Ki Ha memperjuangkan INTIDO untuk 
dapat diterima sebagai anggota WTF dan persyaratan WTF supaya INTIDO 
dirubah menjadi Federasi Taekwondo Indonesia (FTI) sebagai ketua umum 
Marsekal Muda (TNI) Sugiri. 
Pada tanggal 17 juni 1976 FTI resmi menjadi anggota WTF ditandatangani oleh presiden WTF Kim Un Yong.
Pada 
tahun 1976 Indonesia mendatangkan pelatih dari Korea Selatan dalam 
rangka program peningkatan mutu dan prestasi Tae kwon-do Indonesia 
bernama Kim yeong Tae Dan V. Mantan juara kelas berat. 
Seiring
 dengan berkembangnya Taekwondo di Indonesia ada 2 organisasi Taekwondo 
yaitu FTI (Federasi Taekwondo Indonesia) yang dipimpin oleh Marsekal 
Muda Sugiri dan PTI(Persatuan Taekwondo Indonesia) dipimpin oleh Leo 
Lapulisa.
FTI 
dan PTI pada tanggal 28 Maret 1981 menggelar sebuah pertemuan yang 
bertajuk MUSYARAH NASIONAL I, demi kemajuan Tae kwon-do Indonesia. MUNAS
 I tersebut melahirkan kesepakatan bersama untuk menyatukan kedua 
Organisasi tersebut ke dalam sebuah Organisasi Taekwondo yang sekarang 
kita kenal Pengurus Besar Taekwondo Indonesia(PBTI) yang diakui oleh WTF
 dan KONI, sebagai ketua umumnya Bapak Sarwo Edhie Wibowo dengan 
pelindung langsung dari ketua KONI Pusat Bapak Surono.
Pada tanggal 17 – 18 September 1984 sebagai Ketua umum Munas :
Ke – I : 1984 – 1988 Bapak Letjen TNI AD (Purn.) Sarwo Eddie Wibowo 
Ke – II  : 1988 – 1933 Bapak Letjen TNI AD (Purn.) Soeweno 
Ke – III : 1993 – 1997 Bapak Letjen TNI Harsudiyono Hartas 
Ke – IV  : 1997 – 2001 Bapak Letjen TNI Mar Suharto
  2001 – 2006
Ke – V  : 2006 – 2010Bapak Letjen TNI Erwin Sudjono
Tae Kwon-do sebagai cabang olah raga resmi di arena PON Ke XI tahun 1985 diselenggarakan di Jakarta
Tae 
kwon-do dipertandingkan di olimpiade tahun 1992 di Barcelona Spanyol 
sifatnya ekchibisi dan resminya sendiri pertama kalinya pada olimpiade 
di Atlanta AS tahun 1996.
Indonesia turut ambil bagian dalam pertandingan eksebisi, dan membawa pulang 4 buah medali, 3 perak, 1 perunggu.